Kamis, 22 Maret 2012
On 19.17 by Febri Ramadhan in Tugas IBD
KORUPSI, BUDAYA KITAKAH ?
Nama : Febri Ramadhan
Kelas : 1IA12
Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
Korupsi, Apa yang ada di benak Anda ketika mendengar kata “ Korupsi “ . Banyak yang mengaitkan “ korupsi “ dengan “ pejabat. Tentu saja salah, jika kita berpikiran seperti itu, karena di Negara kita Indonesia tercinta ini, pejabat memang suka korupsi. Tetapi, apa hanya pejabat yang suka korupsi? Memang selama ini umumnya pelaku korupsi adalah para pejabat. Sehingga kita melihat korupsi itu sudah seperti membudaya. Nah, apakah korupsi itu budaya kita?
Coba lihat contoh kasus ini. Dua bulan lalu, ada proyek kecil-kecilan dari tetangga saya. Proyek jalan setapak yang dibangun dengan menggunakan batako. Semua biaya telah diserahkan kepada seorang tukang. Saat itu, di dekat rumah saya ada rumah sedang dibangun juga. Banyak bahan bangunannya yang bisa dipakai untuk membangun jalan. Si Tukang yang telah mendapat biaya proyek, dengan tidak tahu malu, mengambil bahan bangunan yang bukan haknya. Proyek selesai, uang utuh di tangannya. Dalam laporan ke tetangga, semua bahan dibeli dari uang yang telah diserahkan. Jadi, jelaskan si Tukang korupsi?
Contoh lain, Marzuki ( bukan nama sebenarnya ), tukang kebun di rumah kenalan saya. Suatu hari, Marzuki disuruh membeli pupuk untuk bunga. Di bon tertulis Rp. 18.000,- tetapi Marzuki melaporkan harga pupuk tersebut Rp. 25.000,- . Sewaktu saya Tanya, dengan enteng Marzuki berkata, “ Biasa mbak, uang kopi, hehehehe..”. Korupsi lagi kan?
Tidak usah jauh-jauh, Una ( bukan nama sebenarnya), berusia 7 tahun, juga sudah pinter korupsi. Sewaktu ibunya menyuruh membeli cabai dan tomat, Una mengatakan uang yang di berikan ibunya kurang, padahal ada sisa uang dari barang yang di beli. Waktu kepergok dengan saya, Una mengatakan, “Aduh tante, jaman sekarang, kalau tidak korupsi, mana dapat uang lebih.” Ini korupsi juga kan?
Di jaman saya kuliah, korupsi sering dilakukan mahasiswa. Ya iyalah, usia kuliah kan butuh banyak uang, belum dari beli baju baru, farfum, sepatu, sampai biaya nongkrong. Biasanya, mahasiswa mengatakan, “Ma, di suruh beli diktat oleh dosen A, Rp.50.000,- ” Padahal, harga diktat cuma Rp.25.000,- Lebih parah lagi, ada mamasiswa yang mengaku ikut les komputer atau B.Inggris. Ternyata, cuma fiktif. Ini korupsi kan?
Masih banyak contoh lain. Nah, sebenarnya, apa sih arti korupsi? Kalau dari contoh di atas, korupsi itu sama dengan mencuri. Jadi, koruptor artinya pencuri. Kalau mencuri artinya mengambil hak orang lain secara diam-diam. Kalau begitu korupsi juga sama. Cuma bahasanya lebih keren saja. Lebih enak didengar jadi koruptor, daripada pencuri. Padahal artinya sama saja.
Apakah korupsi itu sudah jadi budaya kita? Karena dari cerita tadi, anak usia 7 tahun, sampai dewasa melakukan korupsi. Malah mereka melakukannya dengan mudah, seolah tanpa beban. Bukankah korupsi itu dosa? Tapi, mengapa korupsi menjadi hal yang lumrah dilakukan?
Jawaban apa yang pantas untuk pertanyaan di atas? Ini kembali kepada pribadi kita. Mengapa korupsi bisa menjadi budaya? Banyak yang senang meniru. Tidak disadari, budaya korupsi yang jelek itu pun kita tiru. “Lagi ngetrend nih, korupsi, ikutan ah…” atau “Memang enak korupsi, banyak pemasukan…” Apalagi iman kita tidak kuat dan kurang mau belajar agama. Jadi, korupsi dilakukan tanpa mengingat dosa.
Kini sebaiknya mulailah lebih memperhatikan diri, keluarga dan lingkungan agar bebas dari budaya korupsi. Yang harus kita fahami adalah bahwa korupsi, bukan hanya mengambil hak orang lain. Tetapi juga waktu, misalnya janji pukul 08.00, datangnya pukul 08.30. Artinya sudah korupsi waktu 30 menit. Bisa juga korupsi kasih sayang. Katanya cinta 100% , padahal 50% saja belum tentu. Seseorang pasti membagi cinta yang 100% untuk banyak hal. Bisa saja cinta untuk diri sendiri, orang tua, anak, dan hal lainnya.
Korupsi juga bisa dalam hal omongan. Biasanya, supaya lebih seru, fakta tidak hanya asyik di tambah, tetapi sering juga di kurangi, biar lebih dramatis. Ini korupsi juga kan?
Wah, ternyata korupsi itu luas pengertiannya. Apapun itu, sebaiknya jangan kita lakukan. Benar begitu?
SUMBER :
http://www.ccde.or.id/
Search
Most Popular Post
-
PENGERTIAN Ubiquitous computing dapat didefinisikan sebagai penggunaan komputer yang tersebar di mana user berada. Sejumlah kompu...
-
Phillip Island - Setelah mengeluhkan ban di tes Sepang lalu, pebalap Yamaha Jorge Lorenzo kini berhasil mencatat waktu terbaik di hari pem...
-
Sejarah Web Web merupakan sebuah database jaringan komputer diseluruh dunia yang menggunakan sebuah arsitektur pengambilan informasi yang ...